Santri Kaka Beradik Terlantar di Pantura sampai Cirebon, Kena Penyekatan di Tegal

Santri Kaka Beradik Terlantar di Pantura sampai Cirebon, Kena Penyekatan di Tegal

CIREBON - Dua orang kakak beradik Moh Fatih(19) dan Sarifah Nur Ika (18) yang merupakan santri Pondok Pesantren Al Falah Semarang asal Bekasi terlantar di Pantura.

Keduanya yang sedang perjalanan pulang ke Bekasi, dengan menumpang bus umum. Namun perjalanan tersebut terhenti di pos PPKM Darurat perbatasan atau pintu masuk ke Kota Tegal.

Operasi penyekatan PPKM Darurat membuat keduanya diturunkan dari bus di wilayah Tegal dan petugas PPKM Darurat meminta agar mereka kembali ke tempat asal (Semarang).

Karena mereka rindu dengan keluarga, keduanya nekat untuk tetap melanjutkan perjalanan ke Bekasi dengan berjalan kaki. Mereka pun sempat singgah ke masjid di wilayah Tegal.

Moh Fatih mengatakan saat beristirahat sejenak di masjid membuat dompet dan barang-barangnya hilang. Kemudian keduanya melanjutkan perjalanan kembali dengan berjalan kaki selama 2 hari dari Tegal hingga sampai di Kota Cirebon.

\"Setiap kami berdua beristirahat di masjid selalu diusir dengan alasan takut membawa virus Covid-19. Tapi saat kami tidur di salah satu masji di Tegal, dompet, handphone dan beberapa barang kami hilang dicuri. Kami sempat melapor ke salah satu kantor Polisi di Tegal, namun tidak direspon, malah kami disuruh pulang ke Semarang tanpa diberikan surat keterangan jalan,\" katanya di temui radarcirebon.com di kantor KPAID Kabupaten Cirebon, Sabtu (17/7).

Fatih menyebutkan, dirinya bersama sang adik sampai di masjid At-Taqwa Kota Cirebon setelah menempuh perjalanan selama 2 hari dengan berjalan kaki dari Tegal.

\"Di masji At-Taqwa saya bertemu dengan bapak-bapak tentara, kemudian kami berdua dibawa ke rumah Bunda Fifi Sofiah atau di rumah aman KPAID Kabupaten Cirebon. Dan Alhamdulillah, di sini (rumah bunda Fifi) kami bisa beristirahat. Selama perjalanan dari Tegal ke Cirebon, kami berdua tidak makan selama dua hari,\" sebutnya.

Fatih dan Sarifah berharap bisa pulang bertemu keluarga dan orang tuanya di Bekasi. \"Ya kami berdua sih inginnya bisa pulang ke Bekasi ketemu keluarga,\" ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon Fifi Sofiah mengatakan, saat datang ke rumah singgah aman anak, keduanya dalam kondisi memperihatinkan usai berjalan kaki 2 hari dari Tegal ke Cirebon.

\"Mereka berjalan kaki ke Kota Cirebon tanpa makan selama dua hari. Keduanya kami bawa dan istirahatkan di rumah aman anak ini. Rencananya besok (18/7) dua santri ini akan diantar pulang menuju Bekasi, tentunya mereka sudah kami lakukan tes swab antigen dan Alhamdulillah hasilnya negatif Covid-19,\" kata wanita yang akrab disapa Bunda Fifi ini kepada radarcirebon.com.

Bunda Fifi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap di rumah dan tidak melakukan perjalanan jauh selama PPKM Darurat.

\"Masyarakat seharusnya mematuhi aturan kebijakan PPKM Darurat yang sudah dibuat pemerintah ini dengan tidak memaksakan melakukan aktivutas perjalanan jauh demi mencegah penyebaran Covid-19,\" pungkasnya. (rdh)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: